November 17, 2013
Hujan… saya selalu menyukai hujan. Menyukai suaranya ketika
perlahan turun ke bumi atau mencium aroma harumnya saat jatuh ke tanah. Hujan
selalu mempesona saya. Terkadang saya mengamati derai hujan dari balik jendela,
mengamati butir butir air yang tercipta di kaca jendela. Atau sesekali
membiarkan tangan saya terkena air hujan dan cipratan cipratan kecil mengenai
pakaian dan wajah saya. Melihat hujan dari balik jendela terasa seperti
kebiasaan ABG Galau saat ini. tapi saya selalu senang mengamati hujan. Tepatnya
saya menyukai air.
Ya, saya selalu menyukai air. Saya selalu lama menghabiskan
waktu di kamar mandi hanya untuk sekedar bermain air. Aktifitas rumah tangga
yang saya sukai selalu berhubungan dengan air. Memainkan gelembung sabun saat
mencuci piring juga terasa menyenangkan. Ketika liburan pun saya memilih menghabiskan
waktu di pantai. Melihat ombak berkejar kejaran menggoda bibir pantai.
Mendengar suara deru ombak itu dan membiarkan kaki saya basah terkena ombak.
Mungkin karena saya seorang Aquarius. Karena itu saya begitu
cinta pada air. Atau mungkin karena saya juga termasuk agen Neptunus J . Salah satu novel
yang saya suka adalah novel Dee Lestari, Perahu Kertas. Dulu ketika filmnya
muncul saya tidak tertarik karena saya kurang suka dengan salah satu pemainnya.
Hehehe… tapi setelah membaca novelnya, saya jatuh cinta pada novel itu. walo
saya tidak sepenuhnya seperti tokoh Kugy
dalam cerita itu.. Tapi saya pernah menjadi sosok Kugy. Menjadi seseorang yang
terlihat berbeda dari orang kebanyakan. Mempunyai mimpi yang terkadang
ditertawakan orang. Bahkan memiliki masa saat berpakaian “aneh”. Saya ingat
ketika itu teman saya menjuluki saya rocker, dengan skinny jeans dan sepatu
kets. Tapi akhirnya saya mampu membuat langkahnya terhenti dan tersenyum kagum
ketika kita berpapasan. Terkadang tatapan matanya masih mengikuti saya ketika
saya berlalu di depannya. Sepertinya itik buruk rupa sudah berubah menjadi
seekor angsa :D. Tapi sayang saat ini
saya belum menemukan Keenan saya dan masih ada mimpi saya yang masih saya coba
raih. Tapi suatu hari saya yakin mimpi kecil saya akan tercapai.
Hujan selalu membuat orang merasa jatuh cinta dan mengharu
biru untuk beberapa orang. Menumpahkan semua yang dirasa atau sekedar membentuk
siluet wajah yang dirindukan. Beberapa penyair pun menumpahkan ceritanya
tentang hujan. Salah satu penyair kesukaan saya Sapardi Djoko Damono bercerita tentang hujan. Puisi yang saya suka
adalah Kuhentikan Hujan. Meski puisi itu tidak bercerita tentang hujan. Saya
jatuh cinta pertama kali saat mendengar musikalisasinya. Seorang teman yang
mengenalkannya kepada saya.
Hujan mampu merubah mood saya. Entah kenapa.. terkadang
tiba-tiba saya menjadi galau ketika hujan. Saya jatuh cinta pada hujan. Jatuh
hati pada suaranya, pada harumnya dan menantikan usai hujan. Karena saya tahu
pelangi telah menunggu untuk menghias langit. Dan pada suatu hujan, tiba-tiba
saja tangan saya mengetik baris-baris kalimat ini. tidak istimewa tapi saya
suka ^_^
Kali ini aku tak ingin menghentikan hujan.
Membiarkan hujan turun dan membentuk siluet wajahmu.
Membiarkan tetesan airnya jatuh jauh berkelana
mengantar desahku menyebut namamu.
Mengingatkan kembali pada janjimu
Aku tahu kau mendengarku… mendengar tawaku yang
tergelak saat kau ada di sini
0 comments