Sebuah Cerita di 2014
December 20, 2014
Tahun 2014 ini aku termasuk rajin mengisi blog. Meski program
minimal satu artikel tiap bulan belum bisa kupenuhi. Hehe… terlalu banyak excuse yang dipakai. Tapi setidaknya
aku pernah menulis beberapa artikel dalam satu bulan.
Artikel yang paling istimewa buatku adalah ABOUT MY DECISION. Artikel ini paling cepat aku tulis. Langsung kupost tanpa perlu
diendapkan. Meski beberapa waktu kemudian aku edit lagi.
Artikel ini kutulis dengan sepenuh hatiku. Curhatan tentang kegalauan
menjelang operasi penggantian sendi. Kecelakaan yang kualami di tahun 2013
menyisakan sebuah masalah untukku. Bermula dari nyeri yang tak hilang, dokter
meminta ronsen ulang. Dan ternyata sendi panggulku patah.
Sedih, kaget, takut, dan aneka perasaan bercampur. Terlebih sang
dokter memvonis untuk mengganti sendiku dengan prosthesis, sendi buatan. Usiaku
masih muda, belum menikah, dan yang membuat down adalah aku harus siap 10-15
tahun menjalani operasi revisi. Tak ada yang sesempurna ciptaan Tuhan.
Rasanya kacau dan kalut. Banyak hal yang jadi pemikiran
hingga akhirnya memilih tetap bertahan dengan kondisi patah. Bertemu dengan
teman-teman yang senasib membuat saya makin yakin dengan pilihan ini. Nyatanya bertahan
setahun dalam kesakitan tidak mudah. Tetapi bukan berarti memutuskan operasi
juga mudah.
Saat itulah saya membuat artikel ini. Bercerita tentang
kegundahan dan keputusan yang saya
ambil. Semua saya tuangkan dalam blog. Saya berpikir pasti banyak orang yang
mempertanyakan pilihan saya. Kenapa? Dan lebih mudah jika saya jelaskan lewat
tulisan biar mereka membaca sendiri. Mungkin unek-unek saya bisa membantu
memilih. Setidaknya memberi gambaran apa yang akan terjadi.
Memasang prosthesis dalam tubuh menambah kualitas hidup. Tetapi
tentu saja ada efek-efek yang bisa terjadi. Hal terburuk seperti infeksi. Alhamdulillah
beberapa kawan yang membaca blog saya merasa terbantu. Mereka akhirnya mampu
memutuskan apa yang mereka lakukan.
Setelah dipost artikel ini sempat mengalami beberapa
editing. Pertama karena masih menemukan typho, lalu foto ronsen tulang panggul.
Tapi artikel inilah yang paling menguras hatiku. Salah satu keputusan terbesar
yang kubuat dalam hidup.
0 comments