Pernikahan

January 26, 2014


Marry your Daughter itu adalah judul lagunya. Salah satu lagu dan video favoritku. Suka sekali sejak dengar dari awal. Mendapat kiriman video dari adik dan ketika membukanya membuat saya berkhayal. Berharap ada seorang pria yang melamar saya dengan lagu itu. Video yang cukup membuat saya GR. hihihii..

Lagu ini menjadi semakin special karena sebelum saya jatuh, saya sempat mengupdate status FB saya dengan bagian lirik lagu ini. Hemmm... miris.
Marriage.. Pernikahan.. adalah impian setiap wanita. Ya.. seorang gadis kecil pun selalu bercita cita menjadi pengantin. Memakai baju pengantin dengan aneka macam hiasan di kepala seperti bunga dan cunduk mentul (karena saya orang Jawa) sungguh terlihat spesial. Sangat cantik.

Dulu waktu kecil setiap ada pesta pernikahan dan waktu temu manten, aq selalu berlari k depan agar bisa melihat pengantin. Selanjutnya setiba di rumah meniru gaya pengantin dengan berbagai atribut yang aneh. Memakai lipstik ibu dan berbagai benda di sekitar yang bisa dipakai untuk menjadi pengantin.

Ketika usia semakin dewasa maka keinginan untuk menikah semakin realistis. Bukan lagi pada gemerlapnya pakaian atau meriahnya pesta. Tetapi lebih pada calon mempelai pria. Seseorang yang mampu menjadi imam dalam keluarga.Seseorang yang mampu melindungi dan menjadikan kebahagiaan dan kesejahteraan keluarganya sebagai tujuan sukses hidupnya. Seseorang yang mampu tumbuh menua bersama.

Banyak orang berkata menikah itu mudah. Tapi buat saya menikah butuh pemikiran matang. Saat presentasi beberapa jam saja butuh waktu lumayan lama utuk mengumpulkan bahan materi. Apalagi menikah yang akan terjadi untuk selamanya. Persamaan visi dan misi antara pasangan jelas suatu yang penting. Seringnya pasangan sering menganggap visi dan misi pernikahan pasti sama. dan itu terkadang menjadi problem di kemudian hari.

Menikah telah menjadi mimpi saya sejak beberapa tahun lalu. Masuk ke dalam resolusi awal tahun saya. Tapi sampai hari ini belum juga terwujud. hehee... Entah kenapa setiap datang kesempatan itu, saya selalu ragu, maju mundur tak jelas. Mungkin karena saya belum siap, persepsi saya yang salah tentang pernikahan atau memang saya belum bertemu dengan tulang rusuk saya.

Hingga hari ini ada pertanyaan yang belum terjawab. Selalu pertanyaan yang sama yang saya ucapkan kepada mereka yang sudah atau akan menikah. Apa yang membuat kamu percaya bahwa dia The Right One? Tapi belum ada jawaban yang memuaskan saya.

Jika memang jodoh adalah bagian dari tulang rusuk, seharusnya akan terasa benar. Seharusnya akan terasa sakit jika dia tak ada, sepi , dan kosong. Seharusnya jika tulang rusuk itu telah benar terpilih maka tidak akan perpisahan.
Entahlah...

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

kumpulan-emak-blogger

Flickr Images